BAB II : KEBHINEKAAN

KEBHINEKAAN
Negara kita sangat kaya akan keberagaman. Baik itu keberagaman suku, agama, budaya, ras , dan keberagaman lainnya. Keberagaman itulah yang membuat Indonesia kaya. Dan keberagaman tersebut dipersatukan di dalam Pancasila, tepatnya pada sila ketiga, “persatuan Indonesia” dan pada semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, berbeda – beda, beragam, namun tetap satu dalam persatuan. Namun, jika berkaca dengan realitas yang ada saat ini, masih jauh dari penggambaran “Persatuan Indonesia” serta semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Faktanya justru banyak sekali perpecahan serta kerusuhan yang terjadi di negara kita ini yang disebabkan oleh hal – hal yang menyangkut kebhinnekaan itu sendiri.
Dewasa ini, banyak masalah yang terjadi di negara kita yang dikarenakan oleh hal – hal yang menyangkut masalah suku, ras, agama,dll. Contoh konkret yang dapat kita lihat sekarang ini adalah peristiwa demo 4 November 2016 yang belum lama ini terjadi di Jakarta. Peristiwa tersebut disebabkan oleh masalah politik yang kemudian merambah pada masalah agama. Dan yang lebih memprihatinkan lagi adalah aksi demo tersebut justru diwarnai dengan kericuhan sehingga aparat keamanan turun tangan. Masalah mengenai kebhinnekaan tidak hanya terjadi dalam peristiwa demo 4 November 2016 saja. Namun juga terjadi di berbagai daerah. Salah satunya adalah pada saat PILKADA.
Pesta demokrasi rakyat daerah yang merupakan perwujudan dari praktek demokrasi justru diwarnai kerusuhan jika menyangkut hal – hal yang bersifat kedaerahan. Masalh yang sering dijumpai pada pemilihan kepala daerah di berbagai daerah di negara kita adalah masalah Primordialisme. Rakyat dalam menentukan pilihannya hanya melihat berdasar kedekatan secara emosional dan hal – hal bersifat kedaerahan saja seperti kesamaan suku, ras, agama,tempat kelahiran, dan sebagainya. Tentunya hal ini sangat memprihatinkan bagi kita, karena negara kita memiliki banyak keberagaman dan seharusnya ada sikap saling menghargai di dalamnya. Contoh konkret di dalam hal ini adalah masalah pencalonan Cagub Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih kita kenal dengan sebutan “Ahok”.

Dalam pencalonannya , Ahok seringkali dipersulit dengan prosedur – prosedur yang ada, dan masalah ini merupakan penyebab dari peristiwa demo 4 November 2016 yang telah kita bahas di atas. Dari peristiwa tersebut, dapat kita lihat bahwa kasus tersebut berawal dari masalah politik, kemudian merambah pada hal ras dan agama. Dari contoh – contoh yang dapat kita lihat secara seksama, dapat kita lihat kurangnya sikap toleransi dan saling menghargai di dalam keberagaman.

Seharusnya dalam menyikapi banyaknya perbedaan, kita perlu bersikap terbuka terhadap perbedaan – perbedaan yang ada. Untuk itu, perlu digalakan lagi penerapan nilai – nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari – hari dan dimulai dari lingkup masyarakat yang terkecil. Agar pada akhirnya dapat tercipta Indonesia yang ideal, dan terwujudnya tujuan – tujuan bangsa demi tercapainya kesejahteraan rakyat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Official blog

Kriteria Lomba Pensi 2017

BAB I : MATERI AL ISLAM & KMD